TATANAMA SENYAWA KIMIA

 


Tatanama senyawa kimia memiliki aturan IUPAC dalam penamaannya. Aturan IUPAC senyawa kimia dibedakan untuk senyawa anorganik dan senyawa organik. Senyawa anorganik terdiri dari senyawa dari non-logam dan non-logam, senyawa dari logam dan non-logam, senyawa asam, basa dan garam.

Dalam materi kali ini, kita akan mendalami tatanama senyawa anorganik (logam dan non logam serta non-logamdan non-logam).


TATANAMA SENYAWA IONIK

Senyawa ionik terbentuk dari unsur logam dan non logam. Senyawa ini merupakan hasil penggabungan ion positif (kation) logam dan ion negatif (anion).

Cara menamai senyawa ionik berdasarkan IUPAC adalah dengan menuliskan nama unsur logam, diikuti dengan nama unsur non logam dan ditambah akhiran ‘ida’. Berikut penjelasan rumus dan nama senyawa ion.

Penamaan Senyawa Ionik

Nama logam + Nama non logam + ida

Contoh:

• Na + Cl → NaCl

Natrium + Klor = Natrium Klorida


TATANAMA SENYAWA KOVALEN

Senyawa yang memiliki ikatan kovalen umumnya terdiri dari atom-atom dengan ikatan kovalen. Ikatan kovalen terjadi akibat dua atom non logam yang bergabung.

Penamaan Senyawa Kovalen

jumlah atom + non logam + jumlah atom + non logam + ida

Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani sebagai berikut

1 = mono 4 = tetra 7 = hepta 10 = deka

2 = di 5 = penta 8 = okta

3 = tri 6 = heksa 9 = nona

Contoh:

• N2O5 ⟶ Dinitrogen Pentaoksida

Posting Komentar

0 Komentar